Kisah Inspiratif Pak Tony: Dari Pekerja Bangunan hingga Menjadi Penjahit Handal

Di tengah hiruk pikuk kehidupan di Kampung Beting, ada satu sosok yang mencuri perhatian dengan dedikasi dan kerja kerasnya. Pak Tony Suratno, seorang anggota Koperasi Konsumen Wadah Titian Harapan (KKWTH), telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan. Dengan latar belakang sebagai pekerja bangunan, Pak Tony kini dikenal sebagai penjahit yang mumpuni, mengolah kain…

By.

min read

2

Di tengah hiruk pikuk kehidupan di Kampung Beting, ada satu sosok yang mencuri perhatian dengan dedikasi dan kerja kerasnya. Pak Tony Suratno, seorang anggota Koperasi Konsumen Wadah Titian Harapan (KKWTH), telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan. Dengan latar belakang sebagai pekerja bangunan, Pak Tony kini dikenal sebagai penjahit yang mumpuni, mengolah kain menjadi karya seni yang diminati banyak orang.

Awal Mula Perjalanan

Sebelum terjun ke dunia menjahit, Pak Tony menjalani kehidupan sebagai pekerja bangunan. “Saya sering melihat Ibu Susi, istri saya, kewalahan menerima orderan jahitan. Jadi saya belajar menjahit untuk membantu dia” kenangnya. Dari situ, muncul keinginan untuk belajar menjahit, terutama saat ia menyadari bahwa profesi ini tidak terlalu menuntut fisik, dan bisa dikerjakan di rumah. Pak Tony mulai belajar menjahit setelah pulang dari proyek bangunan, pada jam 5 sore. Ia sempat membuka usaha permak jahit kecil-kecilan untuk pakaian dan tas, serta berdagang kaki lima dengan menjual dompet hasil karyanya sendiri terinspirasi dari Ibu Susi. Namun, nasibnya berubah ketika ia semakin serius menekuni dunia jahit-menjahit. Ia tertarik karena melihat prospek yang baik di dunia menjahit ini.

Pengalaman Pelatihan yang Mengubah Hidup

Suatu hari, Pak Tony mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Yayasan Wadah Titian Harapan bersama relawan Cara dan KKWTH. Awalnya, pelatihan ini ditujukan untuk ibu-ibu komunitas, namun pada saat itu Ibu Susi sedang terlibat dalam proyek jahit dari Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Pak Tony pun akhirnya mewakili istrinya mengikuti pelatihan tersebut. Pak Tony memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti pelatihan ini. Ia sadar bahwa keuangan keluarganya membutuhkan perbaikan dan pelatihan ini menawarkan ilmu yang berguna, termasuk dalam pengelolaan keuangan. “Saya ingin tahu apakah dari pelatihan ini ada yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan usaha saya,” ujar Pak Tony. Pelatihan ini juga membekalinya dengan pengetahuan tentang pemasaran digital, fotografi produk, hingga penulisan kreatif untuk pemasaran. Pak Tony merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. “Semenjak awal ikut pelatihan, saya mendapatkan banyak ilmu, teman, dan saudara baru, serta mendapat orderan dari KKWTH,” ungkapnya. Pak Tony juga mendapatkan keterampilan baru, seperti cara mengelola keuangan usaha dan mengoptimalkan logistik, yang selama ini ia pelajari dari proyek bangunan.

Menghadapi Tantangan dengan Kegigihan

Mengawali usaha menjahit tidaklah mudah bagi Pak Tony. Ia harus berpikir keras untuk  mempertahankan kualitas jahitan di tengah banyaknya permintaan dan harus menyelesaikan semua pesanan tepat waktu. Namun, Pak Tony selalu berusaha untuk menanyakan tenggang waktu yang diberikan untuk setiap proyek. Jika waktu yang diberikan dirasa kurang, ia tidak ragu untuk mencari tenaga tambahan. Di samping menjadi penjahit, Pak Tony juga tetap bekerja sebagai kuli bangunan ketika tidak ada orderan jahitan. Baginya, membagi waktu antara dua pekerjaan ini adalah tantangan tersendiri. Namun, ia selalu tahu skala prioritas dan memastikan bahwa tidak ada konflik antara kedua pekerjaan tersebut.

Dukungan Keluarga dan Harapan di Masa Depan

Keluarga menjadi pilar utama dalam perjalanan Pak Tony. “Keluarga selalu mendukung, yang penting pekerjaan saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya. Salah satu anak Pak Tony bahkan lebih senang ketika ayahnya bekerja dari rumah, karena bisa membantunya mengerjakan PR. Motivasi terbesar Pak Tony adalah ingin memiliki  usaha home industry yang bisa tetap berjalan walaupun usianya sudah lanjut. “Jika usaha ini berkembang, saya berharap bisa membuka lapangan kerja dan mengajak teman-teman lain yang juga ingin berkecimpung di bidang ini,” katanya penuh harap. Pak Tony tidak merasa bangga dengan apa yang telah dicapainya. “Yang ada hanya kekhawatiran apakah produk saya bisa terus diminati, karena di atas langit masih ada langit,” tuturnya. Oleh karena itu, Pak Tony selalu berusaha untuk tidak terlena dan terus mengembangkan kreativitasnya, seperti memadukan kain perca dalam setiap karyanya.

Suka dan Duka dalam Perjalanan Karir

Dalam menjalani dua pekerjaan sebagai penjahit dan kuli bangunan, Pak Tony merasakan berbagai suka dan duka. Salah satu kebahagiaan terbesarnya adalah ketika ia bisa mendapatkan pesanan jahitan  baru setelah menyelesaikan pekerjaan di proyek bangunan. Hal ini memberikan sumber penghasilan tambahan yang stabil dan membuatnya merasa lebih aman secara finansial. Namun, di balik kebahagiaan itu, ada juga tantangan yang harus dihadapinya. Salah satu duka yang dirasakan Pak Tony adalah ketika ia harus berkeliling Jakarta dengan sepeda ontelnya untuk mencari bahan. Dari Jakarta Utara, ia pergi ke Mangga Dua, Kemayoran, hingga Tanah Abang. Perjalanan panjang ini tentu menguras tenaga, namun Pak Tony tidak pernah menyerah. Kerja keras Pak Tony tidak sia-sia. Berkat ketekunannya, ia mendapatkan order tas dalam jumlah yang cukup banyak untuk souvenir acara Celebration of Life yang diadakan oleh Yayasan Wadah Titian Harapan pada tahun 2023 dan Celebration Of Life Yayasan Arsari Djojohadikusumo pada tahun 2024. Order ini tidak hanya menjadi bukti kemampuan Pak Tony sebagai penjahit, tetapi juga memberikan dorongan semangat baginya untuk terus maju dan mengembangkan usahanya.

Pesan Inspiratif untuk Pembaca

Dari kisah Pak Tony, ada banyak pelajaran berharga yang bisa diambil. Bagi orang lain yang sedang berjuang meraih impian mereka, Pak Tony berpesan, “Selalu motivasi diri dan terus belajar karena selalu ada ilmu baru yang bisa berguna untuk masa depan,agar di masa tua tetap memiliki penghasilan.”

Pak Tony adalah contoh nyata bahwa dengan tekad dan semangat belajar yang kuat, keterbatasan usia atau latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Mari kita jadikan kisah Pak Tony sebagai inspirasi untuk terus berusaha dan tidak pernah berhenti belajar, apa pun profesi yang kita tekuni.

 

 

 

Selain mengerjakan produk tas sesuai order, KKWTH juga punya hasil karya Pak Tony yang ready untuk dibeli ya

 

2 responses to “Kisah Inspiratif Pak Tony: Dari Pekerja Bangunan hingga Menjadi Penjahit Handal”

  1. Sofia Avatar

    Dari kisah inspiratif Pak Tony, ia telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan dan teruslah berusaha. Serta perubahan yang dialami saat ia mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Yayasan Wadah Titian Harapan bersama relawan Cara dan KKWTH, ia mendapat banyak ilmu, teman serta keterampilan baru.saya sangat termotivasi dengan kerja kerasnya, ketekunannya dalam belajar menjahit yang membuat Pak Tony meraih kesuksesan.

  2. Devi Avatar

    Hal yang saya dapat pelajari dari kisah Pak Tony, beliau multitalenta dan peka dalam mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Oh ya, tas hasil jahitan Pak Tony juga sangat rapi, saya sempat pesan tas dengan request desain yang saya inginkan, luar biasa beliau bisa mengerjakannya dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *