Pemilihan Lele Sebagai Bisnis
Desember 2022 menjadi tonggak awal bagi Pak Thomas dan Istrinya, yang memutuskan untuk memulai usaha baru setelah masa pensiun Pak Thomas. Mereka memilih budidaya lele sebagai pilihan utama, melihat potensi konsumsi lele yang meningkat selama pandemi dan melihatnya sebagai bisnis yang bernilai serta tidak terlalu berat.
Perjuangan Awal dan Kepemimpinan Istri
Sebelum masuk ke bisnis lele, Pak Thomas sempat menghadapi kegagalan dalam pemasaran beras. Namun, istrinya yang aktif dalam koperasi mendorong mereka untuk mendaftarkan usaha lele mereka dengan mengajukan pinjaman modal usaha dari Koperasi Konsumen Wadah Titian Harapan. Pak Thomas menyadari bahwa ketekunan dan keberanian menghadapi kegagalan adalah kunci sukses.
Tips Budidaya Lele Pak Thomas
- Tahap Pemijahan:
Pemijahan lele dilakukan dengan menggunakan dua metode utama: secara alamiah dan metode stripping. Pada metode alamiah, terjadi perkawinan induk betina dan jantan di kolam. Sementara itu, metode stripping melibatkan telur dari induk betina dan sperma dari induk jantan yang dicampur dengan Nacl sebelum ditebar di kolam. Pak Thomas menekankan penggunaan metode alamiah untuk menjaga kelangsungan hidup jantan dan hanya menggunakan metode stripping saat cuaca berubah.
- Tahap Pendederan (Pembesaran Bibit):
Setelah 4 hari pemijahan, telur menetas menjadi larva. Larva diberi makan cacing sutra selama 15-20 hari sebelum menjalani proses sortir. Sortir dilakukan dengan memisahkan larva berdasarkan ukuran, menghindari pemangsaan antar ukuran yang berbeda misalnya ukuran 1-2 cm, 2-3 cm, 3-4 cm. Proses pemisahan berulang dilakukan selama 7-10 hari untuk memastikan pertumbuhan yang seragam. Proses deder selesai sampai ukuran lele 7-8 cm atau 9-10 cm.
- Tahap Pembesaran:
Pembesaran lele memakan waktu 2-2,5 bulan. Setelah sortir pertama, lele diberikan pakan pelet, pakan alternatif ayam olahan, atau daging olahan. Sortir kedua dilakukan setelah 2 minggu dengan jeda waktu 7-10 hari. Pengukuran jumlah lele dan pakan menjadi kunci keberhasilan pada tahap ini. Lele konsumsi dijual ke pasar langsung, pengepul, atau diolah menjadi produk lele olahan. Untuk lele konsumsi ada 2 ukuran yaitu sekilo isi 6-8 ekor, atau 1 kilo isi 9-10 ekor.
Cara Memperoleh Hasil Optimal:
Budidaya lele dipengaruhi oleh 40% faktor alam dan 60% keahlian dan ketekunan petani. Pak Thomas menyoroti pentingnya memilih indukan berkualitas, mengelola pH air dengan perasan daun pepaya, dan menggunakan garam krosok untuk memastikan kebersihan kolam.
Pengembangan Usaha dan Kualitas Hidup:
– Dengan tekun dan inovatif, Pak Thomas berhasil mengembangkan usahanya dari 10 kolam menjadi 30 kolam.
– Awalnya hanya fokus pada lele mentah, kini ia juga memproduksi lele olahan.
– Awalnya mengalami stres pasca pensiun karena tidak ada kegiatan, Pak Thomas sekarang merasa lebih bahagia karena memiliki kesibukan yang menyenangkan.
– Proses ini membuktikan bahwa bisnis lele bukan hanya usaha kecil, melainkan membuka peluang menjadi usaha industri yang lebih besar.
– Fleksibilitas kerja dan pengaturan manajemen waktu menjadi kunci kesuksesannya.
Proses Sertifikasi Halal:
Pak Thomas juga menceritakan proses sertifikasi halal yang dijalaninya. Dengan mendaftar sendiri dan mencari pendamping berpengalaman, ia berhasil mendapatkan sertifikasi setelah 5 bulan. Meskipun ada biaya administrasi yang harus dikeluarkan, sertifikasi halal membuka pintu peluang pasar yang lebih luas.
Kisah sukses Pak Thomas dalam budidaya lele tidak hanya menginspirasi melalui perjalanan bisnisnya tetapi juga memberikan pandangan detail tentang tahapan pemijahan, pendederan, dan pembesaran lele. Dengan tekun dan inovatif, Pak Thomas membuktikan bahwa bisnis kecil bisa berkembang menjadi usaha industri yang sukses.
Produk Pak Thomas KKWTH sudah tersedia di marketplace kami ya, jika penasaran ketik Lele pada pencarian dibagian “produk mitra”.
Leave a Reply