Pertanian hortikultura bukan lagi sekadar profesi, melainkan sebuah seni yang memerlukan pemahaman mendalam, perencanaan matang, dan keterampilan manajemen yang baik. Pak Mario, seorang pengusaha tomat berpengalaman, telah sukses membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, bisnis hortikultura bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil dan memberikan dampak positif pada komunitasnya. Mari kita lihat best practices yang telah diterapkan oleh Pak Mario dalam menjalankan kebun tomatnya. Pak Mario mengajukan pinjaman ke Koperasi Konsumen Wadah Titian Harapan untuk mengembangkan usahanya.
1. Perencanaan Musiman yang Cermat
Pak Mario memahami betapa pentingnya merencanakan tanam sesuai dengan siklus musim. Tanam menjelang musim hujan pada akhir November, Desember, dan Januari memastikan hasil yang optimal. Keputusannya untuk meneruskan usaha Tomat dengan dukungan pinjaman modal usaha dari Koperasi Konsumen Wadah Titian Harapan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa perencanaan yang matang adalah kunci keberhasilan.
2. Pendekatan Inovatif dalam Pembiayaan
Mengambil pinjaman pada November 2022 untuk melengkapi kekurangan adalah strategi yang bijak. Dana tersebut digunakan untuk mempersiapkan mindset petani, membangun infrastruktur, dan membeli peralatan yang diperlukan. Keputusan ini memberikan pondasi kuat untuk keberlanjutan bisnis holtikultura.
3. Teknis Bertani dari Ahli Berpengalaman
Pentingnya belajar dari orang berpengalaman tidak bisa diabaikan. Pak Mario membawa petaninya untuk belajar dari teknis orang berpengalaman, memastikan bahwa setiap langkah di kebun tomatnya dijalankan dengan efisiensi dan keahlian.
4. Manajemen Efisien dan Produktifitas Tinggi
Dengan mencoba konsep 7 bedeng, Pak Mario menunjukkan keunggulan dalam manajemen dan produktivitas. Dengan rasio biaya-produksi yang terukur, setiap pohon tomat memberikan hasil yang menguntungkan, menjadikan kebunnya sebagai contoh best practices dalam manajemen pertanian.
5. Diversifikasi Produk dan Pasar
Meskipun fokus pada tomat, Pak Mario juga menyadari pentingnya diversifikasi. Tanaman seperti terong dan sayur kangkung memberikan variasi dalam portofolio produknya, memberikan kestabilan pada hasil dan fleksibilitas dalam menghadapi pasar yang sensitif terhadap harga.
6. Berpatisipasi dalam Program Kesejahteraan Petani
Pak Mario tidak hanya melihat bisnis sebagai sarana penghasilan pribadi, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan petani di sekitarnya. Kegiatan usaha ini juga membantu pemenuhan cicilan pinjaman petani di UBSP serta membantu pendidikan anak petani dari hasil holtikultura. Tentu saja memberikan peluang bagi petani setempat untuk tumbuh bersama.
7. Pentingnya Membangun Komunitas
Pak Mario melihat kebunnya sebagai pusat pembelajaran dan berbagi pengalaman. Dengan membuka pintu bagi mereka yang ingin belajar tentang tantangan hama, harga pasar, dan sensitivitas harga, ia membangun komunitas yang solid dan mendukung.
Cerita ini mencerminkan bagaimana keberhasilan bisnis hortikultura Pak Mario bukan hanya tentang hasil panen, tetapi juga tentang bagaimana membangun fondasi yang kokoh, memberdayakan komunitas, dan menginspirasi perubahan positif.
Selain pengusaha tomat, Pak Mario juga merupakan suplier Kopi Timor Leste di KKWTH loh. Jika penasaran boleh chek produknya di marketplace kami ya (klik bagian “Produk Mitra”) .
(DK)
Leave a Reply